Ketika banteng neyruduk Balaikota dan Gedung DPRD Kota Depok
Depok Pajajaran News
Sekitar tiga ratus Kader Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Depok, mendatangi Kantor Walikota dan
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok. Kader banteng tersebut
mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, agar menyampaikan aspirasinya
atau pernyataan sikap terhadap
Pemerintah pusat. “ Masyarakat dan PDI Perjuangan secara tegas menolak rencana
Pemerintah Republik Indonesia untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
pada 1 April mendatang,” tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik
Tangke Alle, Kamis (22/3/2012).
Hendrik mengungkapkan, aksi damai
ini murni dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil dan warga
miskin Kota Depok. Dengan naiknya BBM, bagi mereka masyarakat miskin
kehidupannya semakin berat, bertambah pengangguran, kebutuhan hidup rakyat
semakin sulit di capai sebab harga pupuk makin melonjak, ongkos transportasi naik,” bahkan belum ditetapkan
secara resmi saja, harga sembako sudah naik. Jadi secara tegas menolak kenaikan
harga BBM sebab dampaknya akan menambah rakyat lebih sengsara,” ungkapnya.
Hendrik membenarkan, bahwa banyak
hal yang tidak transparan, terutama mengenai data masyarakat miskin yang akan
menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai imbal balik
naiknya harga BBM.Berdasarkan data yang diperolehnya, ada sebuah kebohongan
public dimana data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, daftar
masyarakat miskin yang tercantum tidak sesuai dengan fakta sebenarnya, masih
banyak yang belum dimasukkan dalam daftar tersebut,” kilahnya.
Hendrik menegaskan, kepada Pemkot
Depok, segera menyampaikan pernyataan sikap PDI Perjuangan yang menolak
kenaikan BBM ke Pemerintah Pusat, karena ini merupakan aspirasi dari masyarakat
Depok. “Jika BBM tetap dinaikkan juga, berarti kehidupan masyarakat kecil akan
semakin sulit dan menjerit,” tandasnya.(Faldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar