Depok Pajajaran News
Pengakuan seorang perempuan sebut
saja FY, (41) isteri seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang nyambi menjadi
pejaja Sex Komersaial (PSK) di Kota Depok Jawa Barat.
Dirinya lebih memilih berprofesi sebagai pelayan laki-laki
hidung belang, karena keterbatasan pendapatan suaminya yang hanya seorang PNS
rendahan. “Kalau berprofesi sebagai PSK lebih cepat mendapatkan uangnya,dibandingkan
usaha lain . Tanpa malu dan canggung FY, mengatakan kepada wartawan baru-baru
ini dibilangan jalan Dewi Sartika Depok.
FY mengakui, “ frofesi ini sudah saya geluti sejak 2010. Sebetulnya
dia tidak ingin bekerja seperti ini, apalagi suamianya seorang PNS, tetapi apa
daya karena serba kekurangan profesi ini terpaksa di geluti. Yang penting
bagaimana mencari tambahan penghasilan untuk menghidupi 4 anaknya. Lumayan
untuk tambah-tambah uang dapur dan jajan anak,” kilahnya.
FY mengungkapkan, saya harus berusaha untuk mencari tambahan. Karena yang paling mudah atau gampang mencari tambahan dengan cara ini lah yang dilakoni. Ketika ditanyakan soal suaminya bertugas di dinas mana? FY juga enggan menyebutkan istansi tempat bertugas suaminya. Saat ditanya jika suaminya suatu saat mengetahuinya sebagai pekerja seks komersial,FY menjawab, ya tidak tahu, kalau dia tahu bisa kepala saya di ketok sama suamiku,” ungkapnya.
“Suamiku sering mengantar aku sampai ke Jalan Dewi sartika, Kata KY, tapi dia tidak tahu kalau aku bekerja seperti ini. Dia tahunya dagang kopi di di pitu kereta Api. Setelah itu langsung berangkat karena dia piket malam. Nah kesempatan itu kumanfaatkan untuk mencari tambahan,” katanya.
Soal penghasilan, setiap malam, FY mengaku , rata-rata penghasilannya Rp 200.000,- sekali melayani lak-laki. Satu malam bisa dua atau tiga lali-laki yang dilayaninya.“ Kita masing-masing menjaga pelanggan agar tidak lari ke orang lain. Bagi kami servislah yang harus memuaskan pelanggan,” kata FY, sambil terseyum sembari menawarkan Kopi sebagai kedok mencari nafkan menjadi PSK.(Faldi/Asp)
FY mengungkapkan, saya harus berusaha untuk mencari tambahan. Karena yang paling mudah atau gampang mencari tambahan dengan cara ini lah yang dilakoni. Ketika ditanyakan soal suaminya bertugas di dinas mana? FY juga enggan menyebutkan istansi tempat bertugas suaminya. Saat ditanya jika suaminya suatu saat mengetahuinya sebagai pekerja seks komersial,FY menjawab, ya tidak tahu, kalau dia tahu bisa kepala saya di ketok sama suamiku,” ungkapnya.
“Suamiku sering mengantar aku sampai ke Jalan Dewi sartika, Kata KY, tapi dia tidak tahu kalau aku bekerja seperti ini. Dia tahunya dagang kopi di di pitu kereta Api. Setelah itu langsung berangkat karena dia piket malam. Nah kesempatan itu kumanfaatkan untuk mencari tambahan,” katanya.
Soal penghasilan, setiap malam, FY mengaku , rata-rata penghasilannya Rp 200.000,- sekali melayani lak-laki. Satu malam bisa dua atau tiga lali-laki yang dilayaninya.“ Kita masing-masing menjaga pelanggan agar tidak lari ke orang lain. Bagi kami servislah yang harus memuaskan pelanggan,” kata FY, sambil terseyum sembari menawarkan Kopi sebagai kedok mencari nafkan menjadi PSK.(Faldi/Asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar