Rabu, 11 April 2012

Dianggap Walkot Cuek Warga Kembali Tutup Jalan Keadilan


                                                     Jalan rusak parah (ist)

Depok Pajajaran News 

Karena kecewa dengan Pemerintah Kota Depok membiarkan jalan rusak selama lima tahun, warga Rawa Denok, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas. Kami pun ramai-ramai menutup akses Jalan Keadilan dengan pohon pisang. Dan berharap ada perwakilan pemerintah yang melihat, dan khususnya Wali Kota dan  Ketua DPRD mendengar serta menerima aspirasi aksi kita.”Namun setelah menunggu lama, akhirnya massa membakar ban bekas, kata Yosi, salah satu warga kepada wartawan Selasa (10/42012).

Sementara Saamin selaku tokoh masyarakat RT.05/RW.12, Rawa Denok, Jalan Keadilan, mengaku dulu tidak seperti ini hingga pihaknya tidak dapat lagi membendung aksi unjuk rasa yang dilakukan warga tersebut. Pasalnya,  kemarahan warga  merupakan anti klimaks lantaran jalan rusak tidak kunjung diperbaiki. Bahkan, masyarakat melihat pemerintah seolah cuek.

Dia tidak ingin menyalahkan wali kota dan DPRD. Ia berharap jalan rusak tersebut segera  diperbaiki. “Saya tidak bisa melarang warga melakukan aksi ini. Cuma, ini adalah murni dari tindakan masyarakat. Kita juga tidak menyalahkan wali kota, tapi kita berharap agar ini ada perbaikan jalan yang sudah rusak ini,” kilahnya.

Hal senada diutarakan warga RT01/RW.2  Rawa Denok, Mad Nur, mengungkapkan, warga sengaja membuat jamban di kubangan jalan rusak.  Aksi yang dilakukannya akan terus dilakukan sampai mendapat tanggapan pasti dari Pemerintah Depok. Bahkan pernah bertandang ke kantor Pemerintah Depok  satu bulan lalu, mereka mengaku sudah menurunkan  lima truk pengangkut batu kerikil untuk menguruk jalan rusak. Namun, tidak ada tindak lanjut dan dibiarkan begitu saja. “Satu bula lalu memang sudah ada bantuan sampai lima truk di turunkan. Cuma, dibiarkan begitu saja dengan mesin penggilingannya. Ini yang menyulut kemarahan warga,” ungkapnya.

Mad Nur menegaskan, warga pernah dijanjikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air (Dibimasda) bahwa perbaikan jalan akan dilakukan pada bulan Maret. Namun, sampai saat ini belum ada realisasinya di lapangan. Meski dari pihak kelurahan Rangkapan Jaya Baru meminta menghentikan aksinya, namun tetap akan berlanjut hingga proses pembangunannya terealisasi. “Saya tidak mau janji manis, meskipun itu dari Bimasda. Yang saya inginkan adalah tindakan langsung perbaikan jalan,”tandasnya.

Akibat aksi unjuk rasa puluhan warga tersebut, arus lalu lintas sempat terganggu. Panjang kemacetan mencapai 100 meter. Para pengguna kendaraan harus berputar arah atau mencari jalan lain.(Faldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar