Jalan rusak parah (ist)
Depok Pajajaran News
Karena kecewa dengan Pemerintah
Kota Depok membiarkan jalan rusak selama lima tahun, warga Rawa Denok,
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas. Kami pun ramai-ramai
menutup akses Jalan Keadilan dengan pohon pisang. Dan berharap ada perwakilan
pemerintah yang melihat, dan khususnya Wali Kota dan Ketua DPRD mendengar serta menerima aspirasi aksi
kita.”Namun setelah menunggu lama, akhirnya massa membakar ban bekas, kata
Yosi, salah satu warga kepada wartawan Selasa (10/42012).
Sementara Saamin selaku tokoh
masyarakat RT.05/RW.12, Rawa Denok, Jalan Keadilan, mengaku dulu tidak seperti
ini hingga pihaknya tidak dapat lagi membendung aksi unjuk rasa yang dilakukan
warga tersebut. Pasalnya, kemarahan
warga merupakan anti klimaks lantaran
jalan rusak tidak kunjung diperbaiki. Bahkan, masyarakat melihat pemerintah
seolah cuek.
Dia tidak ingin menyalahkan wali
kota dan DPRD. Ia berharap jalan rusak tersebut segera diperbaiki. “Saya tidak bisa melarang warga
melakukan aksi ini. Cuma, ini adalah murni dari tindakan masyarakat. Kita juga
tidak menyalahkan wali kota, tapi kita berharap agar ini ada perbaikan jalan
yang sudah rusak ini,” kilahnya.
Hal senada diutarakan warga
RT01/RW.2 Rawa Denok, Mad Nur,
mengungkapkan, warga sengaja membuat jamban di kubangan jalan rusak. Aksi yang dilakukannya akan terus dilakukan
sampai mendapat tanggapan pasti dari Pemerintah Depok. Bahkan pernah bertandang
ke kantor Pemerintah Depok satu bulan
lalu, mereka mengaku sudah menurunkan
lima truk pengangkut batu kerikil untuk menguruk jalan rusak. Namun,
tidak ada tindak lanjut dan dibiarkan begitu saja. “Satu bula lalu memang sudah
ada bantuan sampai lima truk di turunkan. Cuma, dibiarkan begitu saja dengan
mesin penggilingannya. Ini yang menyulut kemarahan warga,” ungkapnya.
Mad Nur menegaskan, warga pernah
dijanjikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air (Dibimasda) bahwa
perbaikan jalan akan dilakukan pada bulan Maret. Namun, sampai saat ini belum ada
realisasinya di lapangan. Meski dari pihak kelurahan Rangkapan Jaya Baru
meminta menghentikan aksinya, namun tetap akan berlanjut hingga proses
pembangunannya terealisasi. “Saya tidak mau janji manis, meskipun itu dari
Bimasda. Yang saya inginkan adalah tindakan langsung perbaikan
jalan,”tandasnya.
Akibat aksi unjuk rasa puluhan
warga tersebut, arus lalu lintas sempat terganggu. Panjang kemacetan mencapai
100 meter. Para pengguna kendaraan harus berputar arah atau mencari jalan lain.(Faldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar