Air limbah IPLT (Ist)
Depok Pajajaran News
Air pembuangan sementara
Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Kalimulia, Kecamatan Cilodong, Kota
Depok merembes hingga ke jalan menuju taman pemakaman umum Kalimulia III.
Akibatnya, jalan tersebut hancur dan sulit dilalui para pengantar zenasah. “Kalau tidak salah, sudah setahun lebih jalan
menuju ke TPU rusak berat. Ini disebabkan, air dari kolam penampungan sementara
tinja manusia itu meluber ke badan jalan. Akibatnya, jalan selain berlumpur dan
rusak juga aroma udara setempat sangat bau,” ujar Horas Hutapea (45) Jumat
(13/4/2012).
Seperti diketahui, jalan menuju
ke TPU Kalimulia III harus melewati kolam sementara pembuangan tinja. Namun,
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak memberi perhatian khusus untuk memperbaiki
jalan akses menuju TPU. Apalagi, pada sisi kiri jalan adalah jurang tajam yang
mengarah pada aliran Sungai Ciliwung.
Menurut Horas, bila Pemerintah
Depok tidak segera memberi perhatian untuk mengatasi rembesan air tinja dari
kolam penampungan sementara, dikhawatirkan jalan tersebut akan longsor. “Jalan
tersebut sangat vital bagi warga Kota Depok yang mengantar jenasah keluarganya
untuk dimakamkan ke TPU maupun yang ingin berjiarah,” jelasnya.
Dari pantauan wartawan dilapangan, jalan tanah
dari IPLT ke TPU kondisinya kini sangat parah. Pasalnya, selain berlumpur dan
berkumbang juga tidak ada tanda penujuk arah menuju ke TPU. Selain itu, aroma
udara sekitarnya sangat bau akibat pembuangan limbah tinja di kolam yang
dipenuhi rerumputan liar.
Pembuangan limbah tinja ke kolam
penampungan sementara itu, pernah dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, bila
terus-menerus tinja dibuang ditempat itu, dikhawatirkan akan merembes ke Sungai
Ciliwung yang merupakan bahan baku air minum PDAM Kota Depok.
Secara terpisah, Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPT) IPLT Kalimulia, Omo Syahroni berkilah kalau jalan
tersebut rusak akibat remebesan air limbah. Dia mengatakan, merembesnya air
limbah tinja dari kolam penampungan sementara hingga kebadan jalan disebabkan
curah hujan sangat tinggi. Akibatnya, air di dalam kolam penuh. “Bila curah
hujan tinggi, maka kolam penampungan tinja langsung penuh dan kami sudah
usulkan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) agar kolam penampungan tinja
segera diperbaiki,” ujarnya.
Dia mengakui, tanggul kolam
penampungan sementara limbah tinja sangat kuat sehingga air di dalam kolam
tidak akan merebes ke badan jalan. Kecuali, katanya, bila curah hujan tinggi.
Padahal, badan jalan lebih rendah dari tanggul kolam yang tidak menggunakan
beton. Sehingga, sangat mudah abrol bila kolam tidak dikeruk lebih dalam.(Faldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar