Sabtu, 14 April 2012

Pemkot Tutup Mata Air Limbah IPLT Merembes ke Jalan Dibiarkan


                                                                   Air limbah IPLT (Ist)

Depok Pajajaran News
 
Air pembuangan sementara Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Kalimulia, Kecamatan Cilodong, Kota Depok merembes hingga ke jalan menuju taman pemakaman umum Kalimulia III. Akibatnya, jalan tersebut hancur dan sulit dilalui para pengantar zenasah.  “Kalau tidak salah, sudah setahun lebih jalan menuju ke TPU rusak berat. Ini disebabkan, air dari kolam penampungan sementara tinja manusia itu meluber ke badan jalan. Akibatnya, jalan selain berlumpur dan rusak juga aroma udara setempat sangat bau,” ujar Horas Hutapea (45) Jumat (13/4/2012).

Seperti diketahui, jalan menuju ke TPU Kalimulia III harus melewati kolam sementara pembuangan tinja. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak memberi perhatian khusus untuk memperbaiki jalan akses menuju TPU. Apalagi, pada sisi kiri jalan adalah jurang tajam yang mengarah pada aliran Sungai Ciliwung.
Menurut Horas, bila Pemerintah Depok tidak segera memberi perhatian untuk mengatasi rembesan air tinja dari kolam penampungan sementara, dikhawatirkan jalan tersebut akan longsor. “Jalan tersebut sangat vital bagi warga Kota Depok yang mengantar jenasah keluarganya untuk dimakamkan ke TPU maupun yang ingin berjiarah,” jelasnya.

Dari pantauan wartawan dilapangan, jalan tanah dari IPLT ke TPU kondisinya kini sangat parah. Pasalnya, selain berlumpur dan berkumbang juga tidak ada tanda penujuk arah menuju ke TPU. Selain itu, aroma udara sekitarnya sangat bau akibat pembuangan limbah tinja di kolam yang dipenuhi rerumputan liar.
Pembuangan limbah tinja ke kolam penampungan sementara itu, pernah dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, bila terus-menerus tinja dibuang ditempat itu, dikhawatirkan akan merembes ke Sungai Ciliwung yang merupakan bahan baku air minum PDAM Kota Depok.

Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) IPLT Kalimulia, Omo Syahroni berkilah kalau jalan tersebut rusak akibat remebesan air limbah. Dia mengatakan, merembesnya air limbah tinja dari kolam penampungan sementara hingga kebadan jalan disebabkan curah hujan sangat tinggi. Akibatnya, air di dalam kolam penuh. “Bila curah hujan tinggi, maka kolam penampungan tinja langsung penuh dan kami sudah usulkan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) agar kolam penampungan tinja segera diperbaiki,” ujarnya.

Dia mengakui, tanggul kolam penampungan sementara limbah tinja sangat kuat sehingga air di dalam kolam tidak akan merebes ke badan jalan. Kecuali, katanya, bila curah hujan tinggi. Padahal, badan jalan lebih rendah dari tanggul kolam yang tidak menggunakan beton. Sehingga, sangat mudah abrol bila kolam tidak dikeruk lebih dalam.(Faldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar