Minggu, 15 April 2012

RTS di Depok Mengeluhkan Kualitas Raskin


                                                      Raskin yang dikuluhkan warga


Depok Pajajaran News

Puluhan rumah tangga sasaran (RTS) di Kota Depok keluhkan buruknya jatah beras miskin (raskin) untuk bulan Maret 2012. Sebab, kondisinya berwarna kuning,  terlihat lebih kotor, dan berdebu. Jika dibandingdingkan raskin pada bulan-bulan sebelumnya, raskin kali ini lebih jelek secara kualitas. “Usai melakukan pendistribusian takaran literan raskin, tangan kami selalu kotor dan gatal-gatal karena kualitas beras raskin sangat jelek,” kata petugas pengelola raskin Kelurahan Kukusan, Hendra, kepada wartawan Minggu (15/4/2012).

Hendra mengaku, permintaan raskin menurun karena sejumlah masyarakat enggan membeli beras tersebut karena takut keracunan atau terkena penyakit. Biasanya, tambah dia, saat raskin tiba di  Kelurahan Kukusan, langsung diserbu warga, namun saat ini masih menumpuk di gudang penyimpanan raskin.  “Stok beras raskin kami lihat masih menumpuk, karena warga tidak ada mau yang mau membeli karena kualitasnya jelek,” kilahnya.

Pernyataan Hendra diamini oleh koordinator raskin kelurahan setempat Yessy,  membenarkan bahwa kualitas raskin untuk bulan Maret 2012 jelek.  “Saat kami lihat kualitas raskin ternyata benar, kualitasnya sangat jelek warnanya kusam dan penuh debu. 

Banyak masyarakat penerima raskin mengeluhkan masalah tersebut, dan banyak yang menolak dan tidak mau membeli raskin. Dengan kualitas raskin yang jelek, masyarakat tidak mau menebus raskin dengan Rp1600/kg. Akibatnya stok raskin masih menumpuk di gudang kantor kelurahan tersebut,” ujar Yessy.

Ditempat yang sama Minah, seorang warga RW04, mengaku tetap menerima raskin yang dalam kualitas jelek, lantaran dia tidak bisa membeli beras biasa yang harganya sekitar Rp7000/ liter.  “Ah biarin beras jelek, terpaksa beli deh, nggak punya duit lagi buat beli beras di pasar,” kilahnya.

Begitupun Sujono, warga RT.24/RW.05, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, mengatakan, sejak kemasan raskin diubah dari karung ukuran kecil menjadi karung ukuran besar pada Agustus 2011 silam, baru kali ini kualitas Raskin tidak sesuai harapan alias buruk. Selain berwarna kuning, kondisi beras juga banyak yang hancur menjadi debu.

“Dulu waktu masih pakai karung kecil memang kualitas raskin sering dikeluhkan warga karena bau, kuning dan hancur. Tapi, setelah kemasannya diganti menjadi karung besar kualitasnya membaik. Namun sayang pada jatah bulan ini raskin kembali jelek,” ujarnya.(Faldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar