Sabtu, 30 Juni 2012

Selama 15 Tahun Penderita Thalasmia Tak Dapat Kartu Jamkesda


                                              Penderita Thalasmia (Ist)

Depok Pajajaran News 

Kendati tergolong warga tidak mampu penjual es cendol berpenghasilannya hanya 10 ribu sehari. Penderita penyakit Thalasmia, Titi Utami (20), warga RT01 RW03, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), tidak termasuk katagori untuk mendapatkan kartu Jamkesda. Bahkan pengurus rukun tetangga mengetahui kalau Titi sudah lima belas tahun lebih  mengalami Thalasemia, tetap saja ia tidak mendapatkan kartu Jamkesda. 

Menurut ibunda penderita Thalasmia Makini, tinggal berharap karunia Allah untuk kesembuhan putrinya itu. Dia tak tahu harus berbuat apa lagi untuk menyembuhkan penyakit anaknya tersebut. Berbagi usaha untuk menyembuhkan Titi telah dilakukannya sejak 15 tahun silam," tubuh Titi dari hari ke hari semakin kurus, perutnya membuncit, serta mengeras.

 "Jujur, kami sangat kaget ketika anak kami divonis menderita penyakit “Thalasemia” oleh dokter. Kami sudah membawanya ke rumah sakit namun hingga kini anak kami belum kunjung sembuh. Kami tidak tahu harus berbuat apa lagi, karena untuk membawanya kembali ke rumah sakit kami tidak memiliki uang," tutur Makini ketika ditemui wartawan Sabtu (30/6/2012) dikediamannya.

Untuk menyembuhkan penyakit buah hatinya itu, papar Makini, ia harus membeli darah untuk tranfusi. Paling sedikit lima kantung darah.  sudah hampir satu tahun ini dirinya tidak lagi membeli darah dikarenakan tidak memiliki uang.   "Untuk membeli sekantung darah untuk transfusi anak kami mencapi Rp 250 ribu.

"Kami sangat tidak menyangka jika anak kami menderita penyakit seperti ini, padahal waktu lahirnya berat badan Titi mencapai 4,5 kilogram, namun di usianya yang kini menginjak 20 tahun berat badannya hanya 29 kilogram," paparnya.

Anak ke dua dari tiga bersaudara itu kini hanya mampu berbaring lemas dan terkadang sedikit berjalan ke luar rumah. Ayah dari Titi sendiri sudah meninggal sejak beberapa bulan yang lalu.

 "Kalau penyakitnya kambuh, Titi sering merasakan lemas dan kepalanya pusing. Kami hanya mampu berharap ada orang yang mau membantu anak kami untuk sembuh layaknya anak se usianya," ungkap Makini.

Thalasemia merupakan penyakit kelainan pada darah akibat sumsum tulang belakang tidak bisa membentuk protein untuk memproduksi sel darah merah (hemoglobin). Padahal, tugas hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Penyakit thalasemia dibagi menjadi dua, yaitu thalasemia mayor dan thalasemia minor.Tidak ada gejala khusus yang terdapat pada penderita thalasemia minor, sedangkan penderita thalasemia mayor wajib melakukan transfusi darah sepanjang hidupnya.(Faldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar