Penjual bensin eceran yang akan gulung tikar
Depok Pajajaran News
Rencana Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
membuat sejumlah pedagang eceran bensin tutup. Pasalnya, Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU) di Depok dilarang menjual bensin menggunakan dirigen
untuk dijual dieceran. Tidak heran, hampir di sejumlah wilayah jarang dijumpai bensin eceran. “Bensin tidak
ada mas. Kita tidak boleh beli bensin di SPBU pakai dirigen,”keluh pedagang
bensin eceran di Kampung Kupu, Rangkapan Jaya, Aming (55) kepada wartawan
Selasa (20/3/2012).
Aming mengaku sudah beberapa hari tidak menjual bensin
eceran. Pasalnya, SPBU tidak melayani pembelian dalam jumlah banyak dengan
dirigen. Menurutnya, mereka yang sudah mengantongi izin bisa mendapat bensin
dalam jumlah banyak. “Katanya sih harus pakai surat izin baru bisa. Kalau
begini, ya bagaimana lagi lihat saja sendiri,”kesalnya.
Hal senada diutarakan pedagang bensin eceran di Kelurahan
Mampang, Putri (43). Dia mengaku harus memutar otak untuk bisa berjualan.
Menurutnya, suaminya terpaksa membeli bensin ke SPBU dengan motor secara
berulang kali. “Ya kita sih kucing-kucingan sih mas. Suami itu beli pagi-pagi
ke SPBU dengan motor bolak balik. Habis itu, bensinnya disedot dan ditaruh di botol.
Kalu ga gitu, kita mau dapat pemasukan dari mana mas. Apalagi, harga-harga kan
pada naik,” ungkapnya.
Berbeda dengan Firman pedagang eceran bensin di jalan
Merpati mengaku bisa mendapatkan bensin dengan dirigen. Pasalnya, dia sudah
mengantongi surat izin secara resmi. Meski begitu, selama tiga hari tidak
berjualan bensin. “Selama itu pula kita tidak berdagang dan merugi. Apalagi,
banyak orang yang selalu tanya kok ga jualan,” kilahnya.
Dia mendapat bensin dari SPBU sebanyak 100 liter dengan
dirijen. Hanya saja, Firman mengaku setelah menelepon pengelola SPBU boleh beli
asalkan pada jam tertentu. “Saya telpon orang SPBU, boleh beli bensin pakai
dirigen cuma jam 12.00-05.00 WIB. Kalau tempatnya, di daerah Kukusan, Beji atau
biasa tempat langganan. Cuma, seharian sepi pembeli. Apalagi, orang sudah
terlanjur pindah beli di SPBU,”ujarnya.
Salah satu konsumen bensin eceran Suwandi (42) mengaku
kesulitan mendapatkan bensin untuk bahan bakar mesin pemotong rumut.
Menurutnya, sejumlah pedagang tidak menjual bensin dan harus mencari di tempat
jauh. “Sulit sekali mencari bensin eceran. Padahal, butuhnya cuma satu liter
untuk mesin pemotong rumput. Padahal beli di SPBU tidak boleh, kalau seperti
ini kita yang susah ,”tuturnya.(Faldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar