Kadinas Perindag Kota Depok : Farah Mulyati
Depok Pajajaran News
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Depok menggelar survey ke sejumlah pasar tradisional untuk
memantau harga bahan pokok. Dari hasil pantauan rata – rata harga bahan pokok
naik Rp 500 hingga Rp 1000 per kilogram. Farah memastikan bahwa sekotor
perdagangan seperti Usaha Kecil Menengah (UKM) akan terkena dampak kenaikan
harga BBM, begitu pula industri kreatif. “Naiknya tidak terlalu banyak, paling
Rp 500 sampai Rp 1000, intinya kalau pedagang dan pelaku UKM bahan bakunya
naik, pastinya ada dampaknya, kenaikan ongkos transportasi, daya beli
masyarakat turun,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok
Farah Mulyati kepada wartawan, Rabu
(21/3/2012) di kantornya.
Farah menjelaskan pihaknya menunggu instruksi dari
pemerintah pusat untuk mengelar operasi pasar. “Kita lihat situasinya, kalau OP
dari pemerintah pusat, instruksi ke seluruh kabupaten kota, kalau tinggi sekali
kenaikannya baru akan dilakukan,” jelasnya.
Kenaikan harga bahan pokok, Farah menegaskan, umumnya bukan
karena menjelang kenaikan harga BBM. Namun karena cuaca. “Cabai merah
terkendala karena hujan, cuaca, sudah ada kenaikan di minyak goreng,
berkisarnya Rp 500-1000, beras Rp 500, cabai, telur sudah stabil lagi, untuk
pendampingan industri kami membantu untuk melakukan pameran,” tandasnya.
Sama halnya dikatakan Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok Reni Siti Nuraini, harga beras
rata – rata naik dari Rp 7400 hingga Rp 7600, lalu gula dari Rp 11.000 hingga
Rp 11.100 dan minyak goren dari Rp 11.000 sampai Rp 11.200. “Cabai merah dari
Rp 20.700 sampai Rp 23.000, lalu cabai keriting dari Rp 20.400 hingga Rp
22.400, tapi intinya kalau stok aman.
Sementara itu harga telur di tingkat pedagang eceran per
kilogram kini sudah mencapai Rp 28 ribu. Serta harga beras jenis IR 64 sudah
berada di kisaran Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram,” ujarnya.
Reni menegaskan, kenaikan harga gula pasir disebabkan karena
terhambatnya transportasi. Sementara kenaikan harga minyak goreng karena
pengaruh kenaikan harga minyak mentah. “Kalau harga beras karena musim panen raya
sudah selesai,” tandasnya.(Faldi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar