Minggu, 18 Maret 2012

Hiswana Migas : SPBU Layaknya Buka 24 Jam



                                                                 Salah satu SPBU di Kota Depok

Depok Pajajaran News
Satu hari menjelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), layaknya dan diharapkan para pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melayani konsumen selama 24 jam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya tumpukan konsumen yang ingin mengisi BBM. “SPBU tidak boleh libur dalam menghadapi kenaikan BBM tersebut. Biasanya kan ada SPBU yang hanya buka 12 jam, kita harapkan jelang tanggal 1 nanti semuanya tetap buka 24 jam,” kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Kota Depok, Atar Susanto  kepada wartawan, Minggu (18/3/2012).

 Menurut Antar, kenaikan harga BBM biasanya diikuti dengan fenomena kendaraan yang mengantri pada satu hari sebelumnya. Untuk itu, pelayanan 24 jam dilakukan untuk mengantisipasi antrian yang mengganggu keterteban lingkungan. Meskipun demikian, kata Atar, dampak kenaikan BBM tersebut diperkirakan akan kembali normal pada tanggal 2 April 2012. “Dampak kenaikan BBM tidak akan signifikan.

Selain layanan 24 jam, Atar juga berharap tidak ada keterlambatan pasokan BBM dari Pertamina ke SPBU. Dalam bulan ini, pasokan tersebut kerap terlambat sehingga terjadi kekosongan persediaan SPBU untuk sementara. “Jadi harus saling dukung karena akan sia-sia kita buka 24 jam kalau ternyata pasokannya tidak ada,” tuturnya.

Atar menegaskan, tidak ada tambahan pasokan saat menjelang kenaikan harga BBM. Saat ini rata-rata setiap SPBU di Depok menghabiskan 20 ton premium per hari. “Tambahan tidak terlalu signifikan, saat ini seperti persiapan untuk hari raya saja.

“Saat ini terdapat 38 SPBU di Kota Depok. Seharusnya ada 40 SPBU di Kota Depok. Namun satu SPBU sedang dalam tahap perbaikan, dan satu SPBU lagi tengah vakum,” tandasnya.

Sedangkan Sadli Aryo Priambodo, selaku Sales Representative Pertamina untuk wilayah Depok dan Bogor, mengungkapkan, untuk stok BBM di daerah Depok dan Bogor terkedali. Jika adanya kekosongan BBM di beberapa SPBU, bukan karena tidak ada stok namun karena terhambatnya distribusi," ungkapnya.

Sadli mengakui, bulan ini terdapat kenaikan permintaan BBM. Meskipun demikian kenaikan tersebut belum signifikan yaitu hanya sekitar lima persen. “Rata-rata penggunaan BBM di Depok sekitar 16 sampai 17 kilo liter per bulan. Sekarang ada kenaikan sekitar lima persen dari itu,” kilahnya.

Sadli mengingatkan kepada para SPBU diharapkan dapat melakukan perhitunagn secara cermat mengenai kebutuhan BBM yang akan dipesan. “Jangan sampai saat kita sudah sampai, ternyata stok BBM masih penuh, jadi harus menunggu dulu,” imbuhnya.(Faldi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar