Sabtu, 04 Agustus 2012

Dana PNPM Diduga Jadi Bancakan Oknum, Topan RI Karawang Akan Laporkan UPK Jaya Mandiri

Jalan hasil kerja UPK JAYA MANDIRI

KARAWANG,PN-Lembaga Swadaya Masyarakat Tim Operasional Penyelamatan Asset Negara Republik Indonesia (Topan RI)  Karawang berencana melaporkan kinerja buruk UPK PNPM Jaya Mandiri ke Menko Kersa RI yang membidangi langsung Program PNPM. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Eksekutif LSM Topan RI Karawang Drs. Ahmad Yusuf kepada Pajajaran News belum lama ini. Pihaknya juga  meminta Bupati untuk turun langsung ke lokasi kegiatan. “ Jadi Bupati mengetahui langsung kualitas dan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh UPK dan PPK khususunya di kecamatan Batujaya,” kata Yusuf. 
Hasil observasi Topan RI, Karawang di wilayah kerja UPK Jaya Mandiri kecamatan Batujaya kabupaten Karawang, ditemukan beberapa kejangalan. Diungkapkan Yusuf, hasil temuan yang didapat dilapangan saat monitoring ke beberapa desa dari tiap titik kegiatan PNPM diwilayah UPK Jaya Mandiri diantaanya  jenis kegiatan peningkatan jalan rabat beton volume 800 meter, besar anggaran 275,927000,- secara kasat mata kualitas pekerjkaannya yang baru beberapa hari selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan yang cukup signipikan. Ironisnya lagi, hal itu dilakukan di tiga desa dalam satu wilayah kerja UPK.
“ Bahkan menurut warga setempat pelaksanaan pekerjaan sebagian tidak dilakukan secara manual, akan tetapi memakai Mixer sejenis Adhimix dan Jayamix. Hal itu mengakibatkan hilangnya pemberdayaan masyarakat dalam tujuan PNPM yang sesungguhnya,” tegasnya.
Temuan Topan selanjutnya, kata Yusuf, pada pelaksanan proyek , TPK banyak melibatkan pihak ke tiga dalam hal anggaran dengan dalih dana talangan yang tujuannya untuk mengcover uang sanksi lokal, penyedian material terlebih dahulu.“ Padahal para TPK sama sekali tidak memilki modal sehingga terkesan dana PNPM jadi bancakan,” ujar Yusuf.
Sementara itu dari pengakuan salah seorang Ketua TPK yang enggan disebutkan namanya mengataan,         “ Hasil pekerjaan yang sudah selesai 100 persen, baru dibayar 40 persen saja,” terangnya.
Diakuinya pula untuk menyelesaikan pekerjaan, dirinya telah meminjam uang orang lain yang jumlahnya puluhan juta . Menurut Informasi, akibat pinjaman uang ke pihak ketiga ketua TPK kini ditagih paksa karena uang pinjaman itu akan dipakai  untuk kebutuhan  tandur  sawah oleh pemiliknya. ***masher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar