Subang,PN-
Diduga banyak masalah yang tidak bisa dipertangung jawabkan, Kepala UPTD
Pertanian Cirangkong Kabupaten Subang Jawa Barat, Deni Rusmana, dikabarkan
buron. Kepastian buronnya Deni, setelah PN menelusuri keberadaan Deni di
Kantornya di Bilangan kecamatan Cirangkong Subang, baru baru ini.
Menurut
salah satu staf UPTD Pertanian Cirangkong yang mohon dirahasiakan namanya
menjelaskan, sejak di tempatkannya Deni menjadi kepala UPTD Cirangkong hanya
sekali saja masuk kantor, setelah itu sudah hampir satu tahun , Deni tidak
pernah masuk kantor lagi.
“
Pak Deni hanya sartu kali terlihat masuk kantor pada saat penempatan dirinya.
Selebihnya tidak pernah terlihat masuk kantor. Dia beralasan di UPTD ini tidak
cocok dan bukan basicnya. Pak Deni sering dicari oleh beberapa orang dari mulai Polisi, Pengacara hingga wartawan,” jelasnya.
Informasi
yang di dapat PN dilapangan menyebutkan, menghilangnya Deni, tak lepas akibat
ulahnya yang melakukan tindak penipuan
diantaranya soal penerimaan CPNS yang menimpa Hendi, warga Cikaum
Subang. Dari tangan Hendi , Deni bersama beberapa orang lainya berhasil meraup
untung senilai 60 juta dengan dalih bisa meloloskan Hendi menjadi PNS di Dinas
Pertanian. Namun hingga hampir tiga tahun janji tersebut tidak terealisir.Beberapa Staf Dinas Pertanian Kab Subang
yang mengatakan bahwa Deni memang tampaknya sedang di lilit masalah
pelik.
“
Pak Deni, sudah beberapa kali mendapat teguran dari dinas baik melalui lisan
maupun surat, terkait seringnya membolos dan tidak masuk kantor. Saya juga
heran ada apa dengan Pak Deni,” kata beberapa Stap yang menyarankan agar temui
saja di kediamannya Deni di bilangan kelurahan Soklat Subang.
Informasi
lain menyebutkan, modus operandi Deni, dalam melakukan penipuan CPNS tidak
sendirian, tetapi melalui kaki tangannya bernama Yuli, yang berdomisili tidak
jauh dari rumah Deni. Saat dikonfirmasi dikediamannya, Yuli, yang disebut sebut sebagai kaki tangan Deni,
mengakui bahwa benar uang senilai 60 juta dari Hendi untuk diloloskan menjadi
CPNS di Dinas Pertanian.
Dengan
gaya bahasa seolah tidak bersalah Yuli mengatakan, Hendi akan dimasukan menjadi
PNS diDinas Pertanian, tetapi hingga kini penerimaan CPNS belum digelar .
Tetapi kalau Hendi mau ambil uangnya untuk dikembalikan, saya tidak akan
melarangnya tetapi saya minta waktu hingga akhir Juli.
“
Saya tidak akan melarang Hendi untuk minta uang kembali. Tetapi saya akan
berkoordinasi dulu dengan pak lurah, karena pak lurah masih kerabat Hendi,”
kata Yuli berkilah.
Dari
data yang didapat PN, semua kuitansi penerimaan uang dari Hendi yang diterima
Yuli, senilai 60 Juta semua tertera bernama Yuli dan ditanda tangani plus
materai.
Saat
ditanya kemana uang dan kenapa harus menunggu hingga akhir Juli, Yuli tidak
bisa menjelaskan, begitu juga saat disinggung keterlibatan Deni, lagi lagi
Yuli tidak bisa menjelaskan secara rinci,. Dia hanya mengatakan, saya akan
berkoordinasi dengan yang lain karena menyangkut kode etik,” kata Yuli sambil
terbata-bata dan memohon agar kejadian ini diselesaikan dengan cara
kekeluargaan.
Sementara
itu Direktur Eksekutif LSM Topan, M Yusuf terkait hal itu menegaskan,pihaknya
akan memberi tenggang waktu pengembalian uang tersebut selama tiga hari. Jika
kurun waktu tersebut tidak dipenuhi oleh Yuli, pihaknya akan segera membuat
laporan ke pihak berwajib.
“
Ini jelas penipuan, karena sudah hampir tiga tahun Hendi menunggu masuk PNS ,
tetapi Yuli selalu berjanji yang tidak ada bulktinya,” kata Yusuf yang juga
selaku kuasa korban, Hendi.
Hingga
berita ini diturunkan, Deni yang disebut sebut sebagai otak penipuan CPNS itu
belum dikatahui rimbanya, Diduga bukan Hendi saja yang menjadi korban penipuan
CPNS di Kab Subang, tetapi masih banyak korban-korban lainnya. Sejumlah elemen
mendesak pihak berwajib untuk segera membekuk pelaku penipuan yang meresahkan
masyarakat itu. Jika dibiarkan dikhawatirkan akan semakin banyak korban yang ditipunya.(Casmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar